Ransomware Crypto: Ancaman Baru yang Mengintai dan Cara Ampuh Menghindarinya!

PORTAL GAYO

- Redaksi

Selasa, 9 Juli 2024 - 08:45 WIB

5045 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi, Ransomware Crypto (Sumber: VRITIMES.com)

Ilustrasi, Ransomware Crypto (Sumber: VRITIMES.com)

Ransomware adalah salah satu ancaman paling merusak di dunia digital saat ini. Dalam beberapa tahun terakhir, serangan ransomware crypto telah meningkat secara signifikan, menyebabkan kerugian finansial yang besar dan hilangnya data penting bagi perusahaan di seluruh dunia.

Cara kerja virus ransomware adalah dengan mengenkripsi file korban dan kemudian meminta tebusan untuk mendekripsi file tersebut. Ada beberapa metode infeksi yang umum digunakan oleh penyerang. Salah satunya adalah email phishing, di mana penyerang menggunakan rekayasa sosial untuk mengelabui penerima agar memasang virus ransomware. Email ini biasanya berisi lampiran berbahaya atau tautan yang mengarah ke halaman web yang terinfeksi.

Metode lain adalah melalui situs web berbahaya, di mana pengguna tanpa disadari mengunduh malware saat mengunjungi situs tersebut. Selain itu, akun yang disusupi juga menjadi salah satu metode infeksi. Penyerang dapat mengakses sistem perusahaan melalui RDP atau VPN dengan menebak atau mencuri kata sandi.

Setelah berhasil menginfeksi sistem, ransomware menggunakan dua jenis enkripsi utama untuk mengenkripsi file korban: enkripsi simetris dan enkripsi asimetris. Enkripsi simetris digunakan untuk mengenkripsi file, sementara enkripsi asimetris digunakan untuk melindungi kunci enkripsi simetris. Beberapa varian ransomware hanya mengenkripsi sebagian file untuk mempercepat proses dan mengurangi kemungkinan deteksi.

Setelah proses enkripsi selesai, ransomware akan menampilkan catatan tebusan kepada korban. Catatan ini berisi instruksi tentang cara mendapatkan kunci dekripsi dan membayar tebusan, biasanya dalam bentuk cryptocurrency seperti Bitcoin. Cryptocurrency dipilih karena tingkat anonimitas yang tinggi dan kesulitan bagi pihak berwenang untuk melacak pembayaran.

Beberapa contoh ransomware crypto yang terkenal meliputi LockBit, Alphv/BlackCat, CL0P, dan Black Basta. Kelompok-kelompok ini sering menargetkan berbagai organisasi untuk mendapatkan pembayaran tebusan yang besar. Mereka dikenal karena metode serangan yang canggih dan kemampuan untuk menginfeksi banyak sistem dalam waktu singkat.

Adapun untuk mencegah serangan ransomware crypto, ada beberapa praktik terbaik yang dapat diterapkan. Edukasi pengguna tentang keamanan siber sangat penting agar mereka dapat mengidentifikasi serangan phishing dan menghindarinya.

Memiliki cadangan data yang baik juga krusial, sehingga jika terjadi serangan ransomware, data dapat dipulihkan tanpa perlu membayar tebusan. Selain itu, melakukan patching dan pembaruan perangkat lunak secara rutin dapat memperbaiki kerentanan yang mungkin dieksploitasi oleh malware. Menerapkan autentikasi multifaktor (MFA) juga dapat mengurangi risiko akun yang disusupi. Terakhir, menggunakan solusi anti-ransomware yang efektif dapat mendeteksi dan memblokir ransomware sebelum mencapai sistem.

Untuk membaca lebih lengkap tentang cara melindungi diri dari ransomware crypto dan mendapatkan tips keamanan siber terbaru, kunjungi Bittime Blog. Dapatkan informasi terkini dan strategi efektif untuk menjaga keamanan aset digital Anda.

Tentang Palapa

Palapa melalui PT Global Karya Wisesa adalah perusahaan berbasis teknologi di garis depan inovasi blockchain dan aset kripto. Palapa memiliki visi mendorong adopsi dan pemanfaatan teknologi blockchain secara luas dengan menciptakan ekosistem yang mudah dan berfokus pada pengguna.

Token Palapa (PLPA) sudah resmi terdaftar oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Dimana token Palapa telah masuk ke dalam daftar 545 aset kripto yang dapat diperdagangkan saat ini.

PLPA dibangun menggunakan blockchain Ethereum dengan standar ERC-20. Seperti diketahui, Ethereum menyediakan platform yang kuat dan aman untuk perilisan dan pengelolaan token dengan memastikan transparansi dan interoperabilitas dalam ekosistem blockchain yang lebih luas.

Press release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Manfaatkan Hubungan dengan Pemerintah untuk Mengurangi Dampak Krisis
Tumbuh Pesat Dua Tahun Terakhir, Bittime Resmikan Kantor Baru
Meningkatkan Keamanan NDT di Industri Oil & Gas dengan Drone Inspeksi Voliro T
Strategi untuk Bisnis agar Tetap Patuh terhadap Regulasi yang Berkembang di Indonesia
Tren Game Tap-to-Earn Telegram Membawa Ratusan Juta Pengguna ke Ekosistem Blockchain
Tantangan dan Peluang dalam Sektor Konstruksi di Indonesia
Harga ETH Diprediksi Bakal Segera Meroket, Ini Analisis Terbarunya!
Menjadi Pembicara Handal: Kunci Sukses Melalui Public Speaking di Era Modern bersama Priska Sahanaya, Pronas, dan Sinotif di SD, SMP, dan SMA ADVENT 1

Berita Terkait

Jumat, 20 Desember 2024 - 13:54 WIB

Babinsa Bantu Proses Penjemuran Tembakau Petani Desa Binaan

Jumat, 20 Desember 2024 - 09:45 WIB

Demi Meningkatkan Ketahanan Pangan Babinsa Koramil 06/Tripe Jaya Komsos Dengan Petani Cabe

Kamis, 19 Desember 2024 - 17:30 WIB

Ketua Unit DWP Dinas Pertanian Terima Dua Hadiah Pada HUT DW Ke 25

Sabtu, 14 Desember 2024 - 12:42 WIB

Bati Tuud Melaksanakan Pendampingan Program Keluarga Berencana

Sabtu, 14 Desember 2024 - 11:26 WIB

Komsos Bersama Pengurus Mesjid,Babinsa Koramil 07/Blangjerango Mengajak Persatuan dan Kesatuan Warga

Rabu, 11 Desember 2024 - 10:34 WIB

Babinsa Koramil Blangjerango Pantau Harga Telur dan Langsung Turun Kelapanga

Rabu, 11 Desember 2024 - 10:28 WIB

Menjaga Hubungan yang Baik dengan masyarkat,Babinsa melaksanakan Komsos Dengan warga Desa binaanya

Rabu, 11 Desember 2024 - 10:08 WIB

Tingkatkan Produksi Pertanian,Babinsa Koramil 06/Tripe Jaya Dampingi Petani Tanaman Jagung

Berita Terbaru

GAYO LUES

Babinsa Bantu Proses Penjemuran Tembakau Petani Desa Binaan

Jumat, 20 Des 2024 - 13:54 WIB

BANDA ACEH

Ketua Foskadja Sebut, Jeumala Amal Jadi Pendorong Perubahan

Minggu, 15 Des 2024 - 21:26 WIB