Orang Tua MUQHNY AINI ATJO,Evi Andriani Kecewa, Anaknya yang Lulus di SMK 4 Makassar Dinyatakan Tidak Lulus oleh Pihak Sekolah

PORTAL GAYO

- Redaksi

Minggu, 16 Juni 2024 - 13:52 WIB

5028 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Makassar, – Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2024/2025 di Sulawesi Selatan kembali menuai kritik dan kontroversi. Salah satu kasus yang paling menonjol terjadi di SMK Negeri 4 Makassar, di mana siswa bernama Muqhni Aini Atjo yang sebelumnya dinyatakan lulus, secara tiba-tiba dibatalkan kelulusannya oleh pihak sekolah.

Kasus yang Mengundang Kecurigaan
Kejadian ini telah menimbulkan keresahan di kalangan orang tua dan siswa. Siswa yang sudah merasa lega karena dinyatakan lulus, tiba-tiba harus menghadapi kenyataan pahit bahwa kelulusan mereka dibatalkan karena terlambat mendaftar ulang.

Yayat selaku dewan komando komite rakyat demokrati ( komrad ) menyayangkan kejadian ini dan katanya kasus ini menuai pertanyaan

“Siswa ini jelas sudah dinyatakan lulus, lalu kenapa ada pembatalan lagi dengan alibi tidak melakukan pendaftaran ulang. Apa motif dibalik pembatalan ini, apakan ada kerja-kerja jahat yang ingin di lakukan oleh pihak tertentu misalnya menuka nama siswa ?”. Kata yayat

Menurut lampiran keputusan Kepala SMK Negeri 4 Makassar dengan nomor 421.5/165/SMKN 4/mks/2024, daftar nama siswa yang lulus program keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga tahun pelajaran 2024/2025 mencantumkan nama MUQHNY AINI ATJO di nomor urut 24. Dalam lampiran tersebut, NISN 0083843136 milik MUQHNY AINI ATJO tertera sebagai siswa yang lulus melalui jalur jarak terdekat dengan skor 84.878.

Orang tua siswa merasa kecewa dan marah atas kejadian ini, karena mereka merasa proses seleksi yang seharusnya transparan dan adil, ternyata menyisakan banyak tanda tanya.

Menanggapi kejadian ini jugq, yayat yang bergerak dan fokus menyikapi persoalan pendidikan akan mengambil langkah aksi massa

“Atas nama komrad, dengan problem ini kami akan melakukan demonstrasi di kantor pihak terkait dan khusunya di depan sekolah tersebut.” Tegas yayat

Lanjut yayat, dengan problem ini kita dapat melihat bahwa dibalik pendidikan akan ada harapan yang dipatahkan dengan dalih tidak pendaftaran ulang. Ini dalih yang sangat konyol

Kronologi Kejadian

Pada tahap awal PPDB, siswa yang mendaftar di SMK Negeri 4 Makassar menjalani tes seleksi melalui online. Setelah melalui proses tersebut, Siswa dinyatakan lulus dan diterima di sekolah tersebut. Namun, hanya beberapa hari setelah pengumuman, orangtua siswa datang ingin mengambil baju sekolah pihak sekolah mengeluarkan pemberitahuan bahwa siswa dinyatakan tidak diterima dengan alasan terlambat mendaftar ulang.

Reaksi Orang Tua dan Masyarakat
Kabar ini segera menyebar dan menimbulkan reaksi keras dari orang tua siswa dan masyarakat luas. Banyak yang mempertanyakan transparansi dan kejujuran dalam proses seleksi PPDB. Orang tua bahkan berencana untuk melaporkan kasus ini ke Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan dan Ombudsman untuk mendapatkan kejelasan dan keadilan.

Penjelasan Pihak Sekolah

Pihak SMK Negeri 4 Makassar memberikan penjelasan resmi terkait pembatalan tersebut. Mereka menyebutkan bahwa siswa tersebut tidak mendaftar ulang

Tuntutan Transparansi dan Perbaikan Sistem

Kasus ini menyoroti perlunya perbaikan mendasar dalam sistem PPDB di Sulawesi Selatan. Masyarakat menuntut adanya transparansi dalam setiap tahap seleksi, mulai dari pendaftaran hingga pengumuman hasil. Selain itu, diperlukan sistem yang lebih canggih dan akurat untuk mencegah kesalahan teknis yang bisa merugikan siswa.

Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan diharapkan segera mengambil langkah untuk menyelesaikan masalah ini. Langkah-langkah yang perlu diambil antara lain adalah melakukan investigasi mendalam terhadap kasus ini, memberikan penjelasan yang jelas dan rinci kepada masyarakat, serta memastikan tidak ada siswa yang dirugikan oleh kesalahan teknis tersebut. Selain itu, pembenahan sistem PPDB untuk masa mendatang harus menjadi prioritas utama agar kejadian serupa tidak terulang.

Kasus pembatalan kelulusan siswa di SMK Negeri 4 Makassar ini mencerminkan masih adanya kelemahan dalam sistem penerimaan siswa baru di Sulawesi Selatan. Diperlukan komitmen dan kerja sama dari semua pihak terkait untuk memperbaiki sistem ini demi terciptanya proses seleksi yang adil, transparan, dan dapat dipercaya oleh masyarakat. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk terus berbenah demi pendidikan yang lebih baik di masa depan.

( Tim Red )

Berita Terkait

Kuasa Hukum Masyarakat Adat Kajang Respons Kujungan DPRD Sulsel ke Kemen-ATR/BPN
Layanan Call Terasik “Sivena Sehati” Diharapkan Dapat Meningkatkan Pelayanan di Bidang Dokpol dan Kespol
Diduga Beri Keterangan Palsu di Persidangan, Achmad Ilham Serukan Dengan Tegas Kepada Kepolisan Tangkap H. Longkeng

Berita Terkait

Minggu, 13 Oktober 2024 - 01:04 WIB

Bara JP Gayo Lues Perkuat Barisan Untuk Pilkada 2024, Dukung Calon Bupati “Said Sani – Saini”

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 18:29 WIB

Dalam Waktu Dekat Ini, Investor Asing Asal Prancis Akan Lakukan MoU Dengan Pihak PT. Leuser Pancholi Sinergi.

Rabu, 9 Oktober 2024 - 17:31 WIB

Bhakti Sosial Menyambut Hut Korps Brimob Polri Ke-79

Selasa, 8 Oktober 2024 - 01:24 WIB

Ketua LSM FMPK Datangi Kantor ke Panwaslih Gayo Lues, Laporkan Perangkat Desa Terkait Berpihak ke Salah Satu Paslon

Senin, 7 Oktober 2024 - 00:19 WIB

Pasukan Emak-Emak ” Srikandi GAESSS’ Siap Menangkan Paslon No 1 SAID SANI-SAINI di Pilkada Gayo Lues

Minggu, 6 Oktober 2024 - 09:16 WIB

Babinsa Koramil 04/KP Melaksanakan Silaturahmi Dengan Pengrajin Besi di Desa Binaannya

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 17:58 WIB

Dandim 0113/Gayo Lues Pimpin Upacara Dalam Rangka Memperingati HUT TNI Ke-79

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 02:01 WIB

Warga Kampung Raklintang Siap Menangkan ‘SAID SANI – SAINI” Calon Bupati Gayo Lues Nomor 1

Berita Terbaru

Nasional

Bara JP Umumkan Nama Cakada 2024

Sabtu, 12 Okt 2024 - 19:44 WIB